Langsung ke konten utama

Postingan

Bahagia karena SuksesMulia-Motivasi Mukmin

Untuk menjadi mulia Anda tidak perlu menunggu kayaraya (HARTA), berpangkat (TAHTA), berilmu tinggi (KATA) dan populer (CINTA) lebih dulu. Jika Anda memiliki satu saja diantara empat TA tersebut maka hal itu sudah cukup bagi Anda untuk bersikap mulia dengan memberi manfaat bagi orang lain.      Kesuksesan dunia semestinya membawa kita kepada totalitas ibadah kepada Allah SWT, Zat yang memberi kita kesuksesan . Sungguh ironi apabila kesuksesan dunia justru menjauhkan kita dari ibadah kepadaNya. Marilah kita belajar dari salah seorang murid sekaligus sahabat Rasulullah SAW, Abu Darda. Beliau dijuluki sebagai orang bijak yang tiada duanya, filosof yang karismatik. diceritakan bahwa ketika Abu Darda ra,menceritakan dirinya dengan detail bagaimana beliau meninggalkan bisnisnya karena takut melalaikan zikrullah, mengingat Allah. “Sekarang, meskipun setiap hari aku mendapat untung 300 dinar, atau bahkan toko itu berada di depan masjid, aku sama sekali tidak akan tertarik
Postingan terbaru

Hidup Sukses dan Mulia dengan Ibadah

Kehidupan Terbaik SuksesMulia Kita semua menginginkan kehidupan yang terbaik.Kita juga ingin meraih kekayaan,pangkat,ilmu juga popularitas.Itu adalah bagian dari kodrat kita sebagai manusia. Jelas tidak ada yang salah dengan itu. Namun yang seringkali tidak kita sadari adalah ketika kita sibuk mengejar kekayaan,pangkat, ilmu, dan popularitas itulah kita justeru seringkali menjauh dari kehidupan terbaik yang kita inginkan. Kebahagian yang sesungguhnya hadir manakala kita mulai membuka diri untuk orang lain dan menjadi bagian penting dalam hidup mereka. Kebahagian itu hadir ketika apa yang kita miliki,kekayaan,pangkat,ilmu maupun popularitas, mampu mengurai senyum di wajah mereka dan menjadikan hidup mereka lebih baik. Kesuksesan tidak menjamin mampu membuat kita merasakan kehidupan yang terbaik. Sukses harus disertai dengan mulia. ..... ..... ..... Bersambung....😊 Sumber : Poniman, Farid, DNA SUKSES MULIA, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010